berita baru-baru ini mengenai fenomena 'medan magnet' yang terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, telah dibantah oleh para pakar. Mere...
berita baru-baru ini mengenai fenomena 'medan magnet' yang terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, telah dibantah oleh para pakar.
Mereka mengatakan bahwa ini merupakan ilusi visual yang membuat kesan kepada mata bahwa sebuah jalan menurun terlihat seolah-olah sebagai jalan yang menanjak.
Fenomena ini tak hanya ada di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, Situs ensiklopedia online Wikipedia bahkan memiliki data yang cukup lengkap di lokasi mana saja fenomena ini dijumpai.
Dalam sebuah penelitiannya, Paola Bressan, Monica Barracano, dan Luigi Garlaschelli dari Padova University dan Pavia University Italia, berkesimpulan bahwa efek yang lebih dikenal dengan istilah bukit magnet atau bukit anti-gravitasi ini faktanya hanya merupakan ilusi visual.
"Kami menyimpulkan bahwa efek ini terjadi dari sebuah mispersepsi seseorang terhadap gravitasi. Ini disebabkan oleh hadirnya 'garis horizon palsu' di lokasi itu," seperti tertera pada hasil penelitian tertulis mereka.
Penelitian mereka juga menemukan bahwa permukaan miring biasanya akan dipersepsikan lebih rendah daripada bidang horizontal, ketika didahului, atau diikuti, atau diapit oleh sebuah lereng turunan yang curam.
Mereka mengatakan bahwa ini merupakan ilusi visual yang membuat kesan kepada mata bahwa sebuah jalan menurun terlihat seolah-olah sebagai jalan yang menanjak.
Fenomena ini tak hanya ada di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, Situs ensiklopedia online Wikipedia bahkan memiliki data yang cukup lengkap di lokasi mana saja fenomena ini dijumpai.
Dalam sebuah penelitiannya, Paola Bressan, Monica Barracano, dan Luigi Garlaschelli dari Padova University dan Pavia University Italia, berkesimpulan bahwa efek yang lebih dikenal dengan istilah bukit magnet atau bukit anti-gravitasi ini faktanya hanya merupakan ilusi visual.
"Kami menyimpulkan bahwa efek ini terjadi dari sebuah mispersepsi seseorang terhadap gravitasi. Ini disebabkan oleh hadirnya 'garis horizon palsu' di lokasi itu," seperti tertera pada hasil penelitian tertulis mereka.
Penelitian mereka juga menemukan bahwa permukaan miring biasanya akan dipersepsikan lebih rendah daripada bidang horizontal, ketika didahului, atau diikuti, atau diapit oleh sebuah lereng turunan yang curam.
Gambar bukit magnet di Moncton. Di sini terlihat seolah-olah jalanan di depan menanjak (Wikipedia)
Dari arah sebaliknya, terlihat bahwa sebenarnya jalanan itu menurun (Wikipedia)
Mereka yakin, efek ini bisa dibuat ulang secara artifisial tanpa campur tangan gaya magnet, anti-gravitasi, atau 'gaya-gaya misterius' lain.
source: vivanews.com